Ikan menyelam begitu Mudahnya

Ohh.. sungguh asyiknya, jika saja dapat menyelam ke dasar air sama seperti ikan menyelam. kita tak perlu lagi mengeluarkan energi yang bejibun untuk melawan tekanan air. Telinga kita tidak pula sakit dan berdengung-dengung saat naik ke permukaan. Aliran darah kita pun tak kaget dan jantung kita dapat bekerja dengan normal.

Soo… bagaimana dengan ikan??
Ada satu hal yang tak dimiliki ikan dari kita, yaitu paru-paru. Ikan dapat berenang melayang-layang di dalam air dengan daya apung netral yang seimbang, sehingga mereka tak tenggelam. Benda apa pun jika sedang mengapung, sudah pasti memiliki kerapatan massa keseluruhan yang tepat sama dengan kerapatan massa air. Andaikata lebih berat ikan akan tenggelam ke dasar laut. Sementara jika beratnya lebih kurang, ikan akan terkatung-katung di permukaan.

Tulang atau otot sama-sama lebih padat dari air laut, maka semua hewan akan tenggelam kecuali mempunyai perlengkapan yang sangat ringan, seperti kantung udara, digunakan untuk kompensasi dan mengurangi kerapatan keseluruhan. Kita memiliki paru-paru, sedangkan kebanyakan ikan memiliki kantung-kantung renang, kantung berisi gas-gas. Meski demikian, kantung renang ikan hanya sekitar lima persen dari volume keseluruhan dan paru-paru kita memenuhi seluruh rongga dada.

Lalu, jika kerapatan massa ikan pas sekali untuk melayang-layang dalam air, bagaimana ia dapat naik atau menyelam setiap kali ingin mengubah kedalaman?

Ikan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan tekanan tubuhnya dengan tekanan di kedalaman baru, sehingga ikan dapat mempertahankan keterapungan netral dan melayang santai di sana tanpa harus terus berjuang melawan gaya dorong ke bawah atau ke atas. Hal tersebut dilakukan melalui pengaturan kantung renang (swim bladder).

Ketika seekor ikan berenang lebih dalam, tekanan yang dialami tubuhnya makin kuat. Hal ini terjadi karena air yang menekan ke bawah yang berasal atas lebih banyak. Tekanan lebih tinggi ini menekan kantung renang, membuat ikan memiliki kerapatan massa lebih tinggi daripada yang diperlukan untuk melayang netral. Makanya, agar dapat tetap santai pada kedalaman itu, ikan harus mengembangkan kembali kantung renangnya. Sebaliknya, ketika ikan naik ke permukaan, ia harus mengecilkan kantung renang supaya tetap dapat melayang netral tanpa harus berenang.

Dengan menambah atau mengurangi gas oksigen dalam kantung renang, seekor ikan dapat menyesuaikan kembali kerapatan massanya dengan kerapatan massa air di suatu kedalaman. Dengan begitu, ikan dapat melayang dengan santai tanpa harus berenang lebih kuat, tidak peduli berapa pun tekanan air yang dialami kantung renangnya.

Ikan memperoleh gas tambahan yang diperlukan dengan mengambil oksigen dari aliran darahnya dan meresapkannya ke dalam kantung renang. Lalu, ketika ingin membuang gas berlebih sewaktu ingin berada dekat permukaan, tubuh ikan meyerap kembali sebagian oksigen dari kantung renang ke dalam sistem peredaran darahnya.

Ternyata ada pula ikan yang tak punya gelembung renang. Seperti ikan mackerel dan beberapa spesies tuna mulai tenggelam begitu berhenti berkayuh. Akan tetapi ikan turbot enggan berpayah-payah, maka memilih tetap tinggal di dasar laut.

Idam


CB Blogger