Tadi, saat makan malam di sebuah lesehan, perempatan jalan di Wangi-Wangi, Wanci, Wakatobi. Sempat terlibat diskusi dengan seorang kawan bernama Saharuddin, yang juga bekerja sebagai pengembang sosial masyarakat di Kepulauan Wakatobi. Tema yang kita diskusikan adalah tentang capaian - capaian Indonesia, akhir - akhir ini pada ajang Asian Games.
Tiba-tiba, dalam liuk - liuk diskusi, kami sampai pada sebuah kesadaran baru. Bahwa Asian Games ini punya implikasi besar terhadap masa depan anak - anak Indonesia.
Saya membayangkan anak - anak seluruh wilayah di Indonesia, di waktu - waktu sela-nya terpaku di depan televisi, menonton atlit - atlit kita berlaga. Mereka ikut terharu dengan kemenangan maupun kegagalan atlit - atlit Indonesia. Setelah menonton laga semi final maupun final bulu tangkis, ramai - ramai lah anak - anak kompleks maupun anak - anak kampung mengambil raket dan serius bermain bulu tangkis. Ramai - ramailah mereka bermain basket, sepak bola, takraw, atau pun mulai kagum - kagum dan mulai merencanakan kapan lagi pergi ke kolam renang, kapan lagi latihan karate atau pun pencak silat.
Saya membayangkan anak - anak Indonesia mulai memimpikan diri mereka berada dalam pertarungan, berimajinasi diri mereka ketika dewasa berada di atas podium dengan berkalung medali emas. Saya yakin, banyak anak - anak yang bercita - cita menjadi Sohri, menjadi Jojo, menjadi Lindswell Kwok.
Begitu halnya dengan orang tua. Mungkin sudah ada orang tua yang kian semangat mendorong anaknya untuk giat dalam berolah raga. Dalam kepala orang tua, atlit Indonesia punya masa depan. Membidani olahraga bukan pekerjaan sia-sia. Pemerintah ternyata punya perhatian lebih pada atlit - atlit berprestasi.
Anak - anak yang sudah berbakat kian terampil, dengan dukungan penuh orang tua, guru, dan masyarakat di lingkungannya.
Pemerintah daerah hingga pemerintah desa, mungkin sudah berfikir untuk mengembangkan aktivitas olahraga di daerah dan di kampungnya. Fasilitas olah raga mulai dipugar kembali, dan kalau perlu ditambahnya fasilitas - fasilitas yang baru. Semakin banyak ajang - ajang kompetisi. Kursus - kursus cabang - cabang olahraga semakin aktif. Karate di sekolah sekolah kembali aktif atau semakin giat lagi. Guru - guru olahraga semakin optimis dengan masa depan olahraga Indonesia.
Jurusan - jurusan olah raga yang ada kampus - kampus mengalami revolusi mental. Dosen - dosen olahraga, beserta mahasiswanya mengalami reinkarnasi semangat. Mereka pun mencari cara untuk mengembangkan kapasitas diri maupun metode dalam melatih anak didik dalam berolahraga.
Tentu, banyak implikasi - implikasi lain. Anak - anak Indonesia semakin sehat. Manfaat turunannya, anak - anak Indonesia semakin cerdas. Semakin kuat pikirannya. Semakin bagus instingnya. Dan tidak menutup kemungkinan, 10 - 15 tahun ke depan, akan lahir generasi emas Indonesia. Yang bukan hanya berprestasi dalam olahraga, tapi juga dalam bidang keahlian lainnya. Indonesia akan kembali menjadi Macan Asia.
Oh, Asian Games. Terimakasih sudah menginspirasi kami untuk dapat lebih maju lagi. Membuka pikiran kami untuk merebut impian - impian kami.
0 komentar:
Posting Komentar