semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Ratna

Beberapa hari ke belakang, kita begitu gaduh dengan kabar dongeng, dari seorang Ibu bernama Ratna. Saya tidak begitu mengikuti sebenarnya, dan tidak begitu tertarik. Lucu saja akhirnya, dalam waktu singkat, terjadi kejut kejut fakta. Fakta seperti lapis-lapis bawang, yang terlepas satu persatu, hingga terlihat fakta asli.
                 Foto : istimewa
Ratna berhasil mengisi ruang kosong imajinasi kita yang gandrung akan kekerasan. Pesona pemukulan dan tindakan binal masih bercokol betul dalam alam bawah sadar kita. Bahwa, alam sosial kita masih dipenuhi oleh tindak tanduk bengis, minus perasaan, menghalalkan benturan fisik hingga penghilangan nyawa. Apalagi, dalam rentan kala yang pendek, kita sudah menyaksikan banyak darah, mulai dari pengeroyokan Haringga, sampai gambar mayat korban gempa berhari - hari di televisi dan media sosial.
Kebablasan Ratna melengkapi kepingan gambaran hasrat kita, yang mungkin rindu akan cerita - cerita kekerasan. Alam bawah sadar kita sudah mendorong ke sana, yang terungkap secara tersilap oleh Ratna sendiri, yang tidak ia sadari betul awalnya, kemudian, konsekuensinya berurat belukar dengan terpancingnya pihak oposisi untuk membela sosok Ratna. Yang tiba - tiba terjebak untuk membohongi dirinya sendiri. Mungkin karena begitu cintanya Ia sama sosok oposisi pemerintah yang membelanya.
Sayang, cerita drama ini terlalu cepat berakhir, padahal kita warga biasa masih sangat kepengen melihat proses dag dig dug, dan saling lempar cerita dan komentar tentang siapa yang menganiaya, kenapa memukul? Kenapa bisa pulang selamat? Kenapa tidak ada yang menemani? Bagaimana respon pemerintah? Bagaimana keluarga Ratna menuntut? dan lain - lain.
Begitulah sepotong dongeng si Ratna. Dongeng ini memberi kita kesempatan untuk tertawa sebentar, di tengah - tengah kepedihan kita terhadap gempa dan tsunami di Donggala, Palu dan Sigi. Ratna, begitu indah namanya. Ratna beraroma India berarti mutiara. Namun, mutiara ini tidak selamanya bersih, ia kadang - kadang diselimuti lumpur hitam dan bau. Tapi, melihat pembelaannya di hadapan media. Mengakui dengan jujur kebohongannya. Saya melihat mutiara itu bersinar kembali.




0 komentar:

Ratna