semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Analisa Sederhana Kandungan Nitrat dan Phosfat pada Air Tambak Glacillaria


Pada dasarnya pertumbuhan rumput laut dipengaruhi oleh toleransi fisiologi biota tersebut terhadap factor lingkungan, seperti substrat (tanah), kualitas air (salinitas, cahaya, suhu, dan kandungan nutrient). Rumput laut mampu menyerap kandungan nutrient berupa nitrat, posfat dan amoniak. Rumput laut juga dapat mengabsorbsi logam berat.

Yang dibutuhkan adalah, kandungan bahan organic dalam tendon, sehingga kandungan nutrient dalam tambak budidaya rumput laut tetap tersedia. Sebab, rumput laut dapat terus mengabsorbsi nutrient untuk pertumbuhannya.

Gracillaria merupakan alga bentik yang melekat pada substrat. Bentuk thallus menyerupai selinder, licin, berwarna kuning hijau, percabangan tidak beraturan, memusat di bagian pangkal, cabang-cabang menyerupai rambut dengan ukuran panjang berkisar 15 – 30 cm.

Biasanya, agar pertumbuhan optimum, tambak gracillaria pada empat minggu pertama membutuhkan lebih banyak nitrogen untuk pertumbuhan ke atas (memanjang), dengan konsentrasi 10 kg/ha yang ditebar secara bertahap. Dua atau tiga minggu sebelum panen membutuhkan lebih banyak nutrisi phosfat untuk penebalan thallus dengan konsentrasi 5 kg/ha.

Setelah pemupukan, air tambak tidak diganti selama 6 hari supaya pupuk dapat diserap oleh rumput laut. Tapi, jika konsentrasi nitrat dan phospat terpenuhi di dalam kolam budidaya, langkah pemupukan tak usah dilakukan.

Data yang diperoleh
Kualitas Air


No. Kode sampel Parameter
Phosphat (PO4) Nitrat (NO¬3)
1. Tambak 0,25 0,28
2. Sungai 0,24 0,21

Nitrat rata-rata: 0,01 – 0,02 mg/l
Phosfat rata-rata : 0,01 mg/l

Absorbs nitrat, nitrit, ammonium tertinggi terdapat pada biomassa gracillaria 60 gram dan terendah pada tanpa gracillaria. Dengan perbandingan biomassa, 60 gram, 70 gram, 80 gram, 90 gram. Untuk tingkat kelangsungan hidup udang windu, yang tertinggi terdapat pada biomasa Gracilaria verucosa 60 gram yaitu sebesar 74,33% dan terendah terdapat pada perlakuan tanpa Gracilaria verucosa yaitu sebesar 40,33%. (Efektivitas Rumput Laut (Gracilaria verucosa) Dalam Mengabsorpsi Nitrat (NO3) Terhadap Kelangsungan Hidup Udang Windu (Penaeus monodon)/Galuh Anggun Pratiwi).

Laju pertumbuhan G.verucosa menunjukkan pada salinitas 20 ppt dan 15 ppt memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 14,03% dan 12,78%. Namun, setelah menganalisis dari seluruh paremeter penelitian, salinitas optimum untuk budidaya udang vannamei secara polikultur dengan G.verucosa adalah pada salinitas 15 ppt. (penelitian: Della Aprillia Prisanti/Fakultas Perikanan dan Kelautan Padjajaran).

Hasil penelitian Balai Riset Budidaya Air Payau Maros, Universitas Hasanuddin, dan Unhalu di Kecamatan Angkona, Kab Luwu Timur menunjukkan bahwa laju pertumbuhan relatif rumput laut di tambak tanah sulfat masam berkisar antara 1,52% dan 3,63%/hari dengan rata-rata 2,88% ± 0,56%/hari. Di antara 9 peubah kualitas air yang diamati ternyata hanya 5 peubah kualitas air yaitu: nitrat, salinitas, amonium, besi, dan fosfat yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut secara nyata. Untuk meningkatkan pertumbuhan rumput laut di tambak tanah sulfat masam Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur dapat dilakukan dengan pemberian pupuk yang mengandung nitrogen untuk meningkatkan kandungan amonium dan nitrat serta pemberian pupuk yang mengandung fosfor untuk meningkatkan kandungan fosfat sampai pada nilai tertentu, melakukan remediasi untuk menurunkan kandungan besi serta memelihara rumput laut pada salinitas air yang lebih tinggi, tetapi tidak melebihi 30 ppt.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya polikultur dan monokultur menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut. Dari hasil analisa diketahui bahwa laju pertumbuhan pada budidaya polikultur memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut lebih besar dibandingkan dengan budidaya monokultur dimana nilai SGR pada budidaya polikultur mencapai 7.5%, sedangkan pada monokultur SGR mencapai 6,5% pada minggu pertama. Parameter kualitas air selama penelitian yaitu nilai suhu berkisar 29-320C, salinitas antara 27-35 0/00, pH berkisar antara 8 – 9, kecerahan berkisar antara 30-36 cm, DO antara 3.3-7.7, konsentrasi nitrat berkisar antara 0,24 - 0,70 mg/l dan konsentrasi ortofosfat berkisar antara 0,002– 0,39 mg/l. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem budidaya polikultur lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem budidaya monokultur. (Novalia Heri/Universitas Brawijaya).

Penelitian Balai Riset Budidaya Air Payau (Erfan Andi Hendrajat, Brata Panjara, Markus Mangampa) tentang Polikultur Udang Pannamae dan Rumput Laut gracillaria. Perlakuan pertama (A) polikultur 2 ekor/m2 udang pannamae + 2000 kg/ha rumput laut, Perlakuan (B) monokultur 2 ekor/m2 udang, masing-masing dua ulangan. Sintasan dan produksi udang tertinggi diperoleh oleh perlakuan A, namun berbeda nyata (P>0,05) dengan perlakuan B dengan sintasan masing-masing 54,66 % dan 35,22 % serta produksi masing-masing 108,6 kg/ha dan 72,84 kg/ha.

Kualitas Air budidaya rumput laut tersebut.

Parameter kualitas air Perlakuan
A B
NH3 mg/l 0,6856 – 0,790 0,6783 – 0,8779
NO3- mg/l 1,0464 – 1,4579 0,9890 – 1,3950
PO42- mg/l 0,1794 – 0,1385 0,1662 – 0,167

Nitrat adalah bentuk nitrogen utama bagi pertumbuhan bagi tanaman dan alga. Menurut Azman (2005), bahwa nitrat sebagai factor pembatas jika konsentrasinya <0,1 mg/l dan > 4,5 mg/l. sedangkan untuk konsentrasi phosfat menurut Joshimura 1983 dalam effendi, 2000/, perairan dengan tingkat kesuburan rendah berkisar 0 - 0,02 mg/l, tingkat kesuburan tertinggi berkisar 0,021 – 0,05 mg/l.

Hal yang harus diperhatikan juga adalah kelimpahan plankton, yang jika berlebihan akan menyebabkan eutrifikasi yang ujung-ujungnya pencemaran biologi. Kelimpahan plankton yang biasa pada tambak berkisar 80 – 180 mg/l. akan mengalami fluktuasi tergantung pada jumlah organism budidaya pengonsumsi plankton.

Kesimpulan
- Kandungan phospat dan nitrat di perairan tambak dan sungai calon media budidaya mencukupi keterpenuhan nutrient bagi pertumbuhan optimum gracillaria verocusa, yakni kandungan nitrat berada diantara <0,1 mg/l dan > 4,5 mg/l atau sekitar 0,28 mg/l. sedangkan kandungan phosfat 0,25 mg/l atau melebihi kandungan normal phosfat pada tambak rumput laut yakni berkisar 0,021 – 0,05 mg/l.

- Di atas terdapat beberapa kumpulan hasil kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh universitas dan balai budidaya air payau, sehingga membantu menentukan teknik yang tepat untuk mempercepat pertumbuhan rumput laut gracillaria sp.



0 komentar:

Analisa Sederhana Kandungan Nitrat dan Phosfat pada Air Tambak Glacillaria