semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Tatanan Akuakultur yang Dimajinasikan

Manusia punya kelebihan dari mahluk lain, yaitu kemampuannya untuk berandai-andai. Apa yang kita alami dan hidupi saat ini dan saat lampau tidak lepas dari kerangka imajinasi kita sendiri. Ambil contoh Indonesia. Kita hidup dalam negara Indonesia, namun kita tidak pernah melihat secara kasat mata seperti apa itu Indonesia. Atau misalnya Suku Bugis, kita merasa menjadi bagian dari suku Bugis, menjalankan tingkah laku berdasarkan penilaian - penilaian adat kepercayaan, yang secara kasat mata pula tidak pernah kita amati apa yang disebut bugis itu.
Imajinasi kita tentang Indonesia dan Bugis, hanya melekat pada materi, seperti pakaian, bendera, benda-benda pusaka, lagu - lagu nasional atau pun lagu adat, hingga aturan-aturan dan pakem - pakem yang kita pahami dan yakini bersama. Kita bergerak atas keyakinan pada kesukuan dan keindonesiaan kita.
Lalu, apakah sama dengan hal hal yang berkaitan dengan beragam persoalan pengelolaan sumberdaya alam dan manusia. Ambil contoh perikanan budidaya berkelanjutan. Apakah betul - betul ada perikanan budidaya berkelanjutan itu? Apakah sustainable aquaculture ini genting?
Mungkin, sustainable Aquaculture belum berbekas di benak sebagian besar pelaku akuakultur. Dalam keyakinan para pelaku eknomi perikanan budidaya, baik pelaku besar dan berteknologi tinggi maupun pelaku kecil dengan teknologi sederhana, hanyalah sukses panen. Kalau pun gagal panen, dianggap lebih sebagai kesalahan teknis, kesalahan manajemen, bukan karena menurunnya daya dukung perairan kawasan, akibat sistem perairan yang sudah lempem.
Jika begitu, jika ada, isu sustainable aquaculture masih dianggap sebagai wacana pengganggu. Menghambat laju pergerakan mesin ekonomi. Sebab, bukan kebutuhan utama para pelaku perikanan.
Menurut dialektika Hegel, versi kanan, kehidupan manusia terdiri atas tiga babak. Babak pertama adalah kehidupan masa kanak - kanak yang penuh cinta dan persaudaraan. Pada sesi ini hubungan diikat oleh tali kekeluargaan yang harmonis. Pada babak kedua, ketika manusia melewati masa pubertas, ketika sudah dianggap dewasa, manusia mulai bersaing satu sama lain. masing - masing individu berjuang untuk kepentingannya masing-masing. Di situasi inilah terdapat jurang antara pihak yang menang dan pihak yang kalah. Babak ketiga lebih bersifat universal, yang sudah menyangkut hajat hidup orang banyak. Dan biasanya ditangani oleh negara. Penataan negara inilah yang membutuhkan konstitusi dan regulasi, agar masing-masing pihak dapat bersaing mencari penghidupan secara sehat.
Mengamati hal itu, pelaku akuakultur seperti masa dewasa manusia, yang pada umumnya masih berfikir sendiri - sendiri, karena menyangkut untung yang diperoleh dari setiap usaha budidaya. Yang dapat lebih matang memikirkan kehendak bersama ini tentu adalah negara beserta perangkat-perangkatnya. Negara berperan menguatkan aturan dan menuntut kewajiban perusahaan untuk berkontribusi bagi perbaikan lingkungan dan kehidupan sosial. Kemudian sipil, yang diwakili oleh para konsumen. Tekanan konsumen atau penerima manfaat langsung berguna untuk menekan rantai penghasil produk, mulai dari pabrikan, pengumpul besar, pengumpul kecil, hingga produsen. Produsen dan pengolah pun untuk lebih termotivasi memperoleh penghargaan dari konsumen, melalui harga yang lebih baik, jika berhasil menerapkan praktek budidaya ramah lingkungan.
Meski begitu, ada yg mesti mengawal tatanan yang diimajinasikan sebagai akuakultur berkelanjutan dapat betul - betul terwujud, jika masing-masing dari kita yakin akan adanya manfaat dari konsep tersebut. Masing-masing dari kita yakin bahwa hal itu adalah solusi dari permasalahan akuakultur yang berlarut-larut hingga kini. Dan tentu, kita yakin bahwa akar persoalan akuakultur adalah keserakahan sebagian besar dari kita, dan kurangnya kerelaan dari kita untuk berbagi dan bekerjasama. Dalam keyakinan kita yakin ada kebenaran. Dan kita tergerak untuk berusaha merealisasikannya.
Apakah Anda yakin itu bisa terwujud?
Apakah Anda siap menjadi agen untuk meyakinkan para pelaku perikanan budidaya bahwa sustainable aquaculture itu mungkin?






2 komentar:

Aksel Juro mengatakan...

INGIN MAIN JUDI SABUNG AYAM ONLINE ?

MARI GABUNG DENGAN B O L A V I T A .WIN

AGEN SABUNG AYAM ONLINE TERPERCAYA 2019 DIJAMIN AMAN DAN CEPAT

WA : +62812-22-22-995
Line : cs_bolavita
Wechat : Bolavita

Agnes Angel mengatakan...

Depo Pulsa 25rb Dan Bonus Chip Gratis Kangkung Ayam Bangkok

Tatanan Akuakultur yang Dimajinasikan