semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Selamat Hari Natal

Besok, ummat Kristen merayakan kelahiran tokoh besar, Yesus Kristus, Bung Maha Kasih, Putra Tuhan. Tak terbayang hebatnya, rasa senang itu, mengingat - ingat hadirnya cahaya, menerangi Nasaret, ia yang sudah ditakdirkan ada, di rahim seorang Ibu Maria yang Suci, tanpa Ayah menurut keyakinan Islam. Sungguh - sungguh besar karunia itu.
Yesus hidup, pada masa yang suram, zaman yang kelam. Penguasa lalim menciduk, mencambuk, merampas, membunuh orang - orang tidak bersalah. Eksploitasi manusia oleh manusia adalah kenyataan sehari - hari. Pun para Rabi - Rabi Yahudi, ikut andil dalam pesta kekejaman itu.
Ia adalah bentukan, ia adalah anak zamannya. Tapi, Ia tidak tunduk. Ia cerewet. Ia terus menerus berbicara. Di sudut - sudut kota, ia terang terangan berdemonstrasi tentang jauhnya penguasa dari Iman, hilangnya hati orang - orang besar, tidak adanya perhatian pada kaum papa, dan perlunya rakyat untuk bangkit. Ia pun memberontak di pasar, dekat bait Allah - yang menurutnya tempat korupsi merajalela, tempat penguasa boneka memanipulasi masyarakatnya.
Ia mendatangi para pengemis. Yesus menyentuh sanubari orang - orang, mulai dari pemuda - pemudi miskin, hingga bangsawan. Ia berkhotbah, "Juallah segala yang kamu punya, dan bagi - bagikanlah kepada orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di sorga,"(Matius 18:22).
Sebagian orang mulai melihatnya sebagai pemberontak. Sebagian lagi melihatnya sebagai messiah. Separuh orang di Yerussalem mulai mengaitkan ia sebagai sosok yang akan muncul untuk menolong ummat Yahudi. Ia ibaratnya seperti Moses, seperti Dawud, Seperti Jhon. Meski, ia sendiri mengaku sebagai Raja, tapi di tempat yang jauh, di sorga.
Tuhan hadir dalam dirinya. Mulutnya, tangannya merupakan representasi kasih tulus Tuhan. Orang sakit dan orang buta diurapinya. Sembuh. Lazarus, orang mati, dihidupkannya. Ikan - ikan diturunkannya dari langit. Dan, yang jauh lebih penting. Ia menginspirasi, sekaligus menghasut. Ia mendorong semangat kolektif, menghampar gagasan pertolongan dari Tuhan, agar jangan takut pada orang - orang zalim. Jangan Gentar terhadap Penguasa Palsu Romawi. Bebaskan Bait Allah dari korupsi, dari kesewenang - wenangan.
Namun, ia tak dapat berbicara terlalu lama. Ia ditangkap di taman Getsemani atas kuasa Pilatus (Penguasa Yudea), atas hasutan tetua - tetua Agama. Di pengadilan itu, anak - anak bangsanya sendiri lah yang mengolok - oloknya. Seorang penjaga menamparnya, lalu berkata, "Cobalah tebak, Hai Messiah, siapa yang memukul engkau?".
Raja Sorga itu lalu diarak dengan kawat di atas kepalanya. Tangannya diikat pada balok, memberati tubuhnya. Betul betul kasihan Pemuda ini. Lalu, balok itu dipancangkan, tangannya dipaku. Darah mengalir membasahi tubuhnya. Nafasnya pendek dan berhenti. Terik matahari. Tangisan Maria di bawahnya. Ia pun dijadikan sebagai tumbal, bersama para pengacau di samping kiri - kanannya.
Lalu, tumbal ini tidak berhenti. Justru menjadi awal dari sebuah pergerakan, sebuah agama, batin yang diikat oleh pengorbanan Yesus dari Nasaret. Menghapus dosa - dosa orang yang mengimaninya.
"Dia memberi kekuatan pada yang Lelah, dan menambah semangat pada yang tidak berdaya", Yesaya, 40:29.
***
Selamat memperingati Hari Lahir Yesus Kristus, bagi kawan - kawanku yang Kristiani. Semoga kasih Yesus menyertai kita.






0 komentar:

Selamat Hari Natal