semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Martin Luther King Jr

Pada hari ini, 4 April, dunia mengenang kembali seorang manusia besar, Martin Luther King Jr.
Manusia ini, dengan meniru - niru gaya Mahatma Gandhi, berhasil mengantarkan warga Amerika Serikat ke gerbang kesetaraan ras, mengajak kaumnya melalui khotbah - khotbahnya yang spektakuler, untuk menempuh cara damai melawan rasisme, menegakkan kemerdekaan hak - hak sipil Amerika.
Sesuai dengan semangat otoritas AS saat itu, di tahun 1963, New Frontier, dimana salah satu eksponen terbesarnya, Jhon F Kennedy, dilubangi kepalanya oleh oknum rasis di Dallas, tiga bulan setelah pidato "I Have a Dream" Martin Luther King Jr, di hadapan lautan Manusia.
Gejolak perubahan zaman merambah di mana-mana, sejak pidato pertama presiden Kennedy, yang menjamin adanya perubahan masyarakat sipil dari segi pendidikan dan kesehatan, mendorong pikiran - pikiran dinamis dalam memandang dunia, pada pidatonya di depan National Press Club tahun 1960, segala sesuatunya pun tampak cerah. Kemandekan/statisme pemerintahan Eishenhower yang bergaya koboi, bergerak ke arah intelektualisme liberal dan demokratik.
Gerakan kaum berwarna sebagai estafet panjang sejak perang sipil masa Abraham Lincoln, gerakan pengentasan kemiskinan dan pengangguran, masyarakat yang mengutuk penggunaan senjata nuklir, pemuda - pemuda yang membenci perang, serta upaya memakmurkan dunia melalui kerjasama internasional dengan negara - negara yang baru tumbuh dan merdeka.
Di samping itu, sedang gencar - gencarnya perlombaan teknologi antara dua negara adidaya, Amerika dan Uni Soviet, berlomba - lomba ke bulan. Di samping persoalan - persoalan perebutan pengaruh dua negara itu, dengan ideologinya masing - masing di Asia Tenggara, seperti Laos dan Indonesia. Belum lagi di Kongo, Angola, Aljazair dan Mesir. Hingga titik - titik nadir rasa malu, seperti perselingkuhan antek - antek CIA yang melecehkan semangat Frontier Amerika, dengan mendukung walau setengah - setengah para pemberontak demokratik Kuba di Teluk Babi.
Martin Luther King Jr, mewakili semangat zamannya hadir menyentuh jiwa manusia, bukan hanya warga kulit berwarna, tapi juga warga kulit putih, pun tentu generasi setelahnya. Dengan kata - katanya yang penuh mantra itu, tangga - tangga Lincoln Memorial tempatnya tegak menjadi lengket oleh waktu.
Diramunya khotbah itu, dalam kalimat - kalimat penuh pesona, sari - sari jiwa. Isi khotbah yang merupakan pesan perjuangan damai, dikutip - kutipnya dari sumber - sumber adiluhung. Pembukanya, dengan kalimat "five score year ago..." terbayang mimik lembut Abraham Lincoln di Gettysburg. Inspirasi lain dari kitab Mazmur 30:5, "Tidak, tidak, kita tidak puas sampai keadilan bergulung - gulung bagaikan air dan kebenaran bagaikan sungai yang deras..". Tidak hanya itu, ia mengutip pula Shakespeare, pada larik kembuka "Richard III", "Musim panas yang memanggang dari ketidakpuasan yang wajar dirasakan oleh orang negro, tidak akan berlalu sampai ada musim gugur yang menyenangkan.."
Dalam pidato itu, kita melihat gadis-gadis, bapak - bapak tua begitu hikmat mendengar, jiwa - jiwa bangkit oleh kata - kata. Apalagi di tengah perjalanan pidato, suara Martin meninggi dan mengucapkan "I Have a Dream".. cita - cita itu tak lama lagi.. Ada surga di sana, ada kebebasan, ada kesamaan, ada kesetaraan..
Pada suatu hari, tepat tanggal 4 April ini, Martin berniat membangkitkan kembali jiwa revolusioner kaumnya dengan menduduki Washinton dalam kerangka 'Poor People Campaigin', namun seorang warga militan bernama James Earl Ray menembaknya, yang sedang bersantai di balkon rumahnya di Memphis,Tennesee. Ia pergi di usia yang masih muda, 39 tahun.
**
Di hari yang tak begitu tenang ini, di tengah - tengah percekcokan kita antara dua pilihan Pilpres. Baik kiranya kita mendengar pidato 'I have a Dream', sambil merenung - renungkan lagi, seperti apakah perlakuan kita terhadap ras yang berbeda, apakah cita - cita Martin Luther King Jr sudah menancap di sanubari kita? Apakah kesetaraan itu suatu yang nyata, atau justru kesetaraan itu hanya mitos, dan yang ada hanyalah kebencian, serta kehendak untuk berkuasa?






0 komentar:

Martin Luther King Jr