semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Fukuoka dengan Jerami di Tangannya

Saat usianya masih muda, Fukuoka menyibukkan diri di laboratorium mikrobiologi Patologi Tumbuhan. Sehari-harinya diisi dengan mengintai jamur melalui lensa mikroskop. Ia bekerja serius di siang hari dan berkelana di malam hari, minum-minum, menikmati masa mudanya yang tidak tahu untuk apa. Pada waktu senggang pada siang hari, dengan kamera di tangannya, dia biasa jalan-jalan di Pelabuhan Yokohama untuk memotret orang-orang. Ia sempat memotret secara close up seorang gadis, yang ternyata aktris ternama, yaitu Mieko Takamine.
Hingga pada suatu waktu, ketika berusia 25 tahun, ia begitu kelelahan dan pingsan di kamar kerjanya. Ia divonis menderita radang paru-paru akut atau pneumothorax.
Pasca sakit, sisa-sisa kesunyian di kamar rumah sakit masih menyiksanya. Depresi menghantui kemana-mana. Pada suatu malam, ia keluyuran dan menepi ke sebuah bukit yang menghadap ke pelabuhan. Di bawah sebuah pohon besar ia selangsoran dan pikiran sadarnya pun kabur. Ia masih mendengar-dengar suara burung Kowak beserta kepakannya, yang menjauh. Pun, ia menjadi tak mengerti, bahwa kesadaran tiba-tiba datang mengetuknya, bahwa "Dalam dunia ini tidak ada apa-apa sama sekali. Saya tidak tahu apa-apa".
Rasa senang menyelimutinya. Ia menari-nari bersama burung-burung. Pun setelah itu, ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan memilih kembali ke kampung. Setelah ia menghabiskan uang dan waktunya untuk berleyeh-leyeh tak jelas di sebuah penginapan di atas bukit. Teman-teman kantornya prihatin, menganggapnya kurang waras. Bahkan, ayahnya pun yang memelihara jeruk keprok melarangnya untuk praktek bertani saat ia kembali ke kampung. Sang ayah begitu heran dengan pendapat anaknya, bahwa dalam pemeliharaan jeruk tidak usah dilakukan pemangkasan. Tapi, membiarkan tumbuhan itu tumbuh dengan sendirinya, bukan dengan ditumbuhkan. Sang ayah mendisiplinkannya dengan menyuruhnya bekerja di pemerintahan. Kebetulan saat itu adalah momen perang dunia kedua. Akhirnya dia bisa mengabdi sebagai Peneliti Pengawasan Penyakit dan Serangga di Kochi. Baru setelah ayahnya meninggal, dia mengelola lahan keluarga dengan pendekatan yang sebelumnya telah membuatnya riang gembira.
**
Pertanian Tanpa Bekerja. Inilah metode yang ditemukannya. Filosofi pertanian alami ini dituliskan dengan sangat baik oleh Masanobu Fukuoka, melalui buku "Revolusi Sebatang Jerami", setelah ia merangkak-rangkak di bukit-bukit bekas perkebunan ayahnya, selama 30 tahun.
Ia menemukan bahwa dengan tidak melakukan apa-apa, justru dapat menghasilkan baik padi, sorgum, buah-buahan tidak kalah banyaknya dibandingkan dengan pertanian yang menggunakan segala macam perangkat ilmu pengetahuan modern.
Perenungan ini diperoleh buktinya dengan melihat pohon jeruk ayahnya yang selalu diserang serangga. Menurutnya, munculnya serangga karena manusia telah melakukan intervensi terhadap pertumbuhan tanaman jeruk, melalui pemangkasan. Untuk itu, ia menebang 400 batang jeruk dan menanamnya kembali. Ia membiarkan tumbuhan jeruk tumbuh secara alamiah dan akhirnya serangga tidak lagi menjadi hewan pengganggu.
Pengertian tanpa bekerja itu ia praktekkan juga pada lahan pertanian. Ia meniru cara-cara tradisional yang dipratekkan petani Jepang sebelum datangnya teknologi pertanian dari Amerika Serikat. Menurutnya, selama beratus-ratus tahun petani jepang bertani tanpa melakukan pembajakan tanah. Tanpa menggunakan pupuk kimiawi, dan hanya mengandalkan kotoran hewan dan juga manusia.
Menurutnya, pembajakan tanah membuat benih-benih gulma memperoleh kesempatan untuk tumbuh kembali. Sehingga mengharuskan petani untuk menggunakan herbisida untuk memusnahkan rumput-rumput liar. Pun memaksa petani pula untuk melakukan penyiangan atau pencabutan rumput liar. Kegiatan ini menghabiskan tenaga dan waktu petani yang sangat berharga.
Sedangkan praktek pemupukan kimia dengan menggunakan urea, super phospat, dll, justru membuat kesuburan lahan sawah turun secara terus menerus. Dan menjadi keharusan bagi petani untuk menggunakan pupuk kimia agar tanaman padinya tumbuh subur. Hal ini menghasilkan ketergantungan pada pabrik pupuk kimia. Menyebabkan uang petani terus keluar untuk membeli pupuk, yang produksi/keberadaan dan harganya di luar kontrol petani.
Selain itu, penggunaan bahan-bahan kimia berupa pestisida dan insektisida mengganggu keberadaan hewan-hewan, yang sebenarnya menjaga keseimbangan ekosistem sawah. Seperti laba-laba, sangat sensitif terhadap keberadaan bahan-bahan kimiawi, meskipun hanya segenggam abu. Justru, dengan membunuh hama melalui insektisida, juga sekaligus membunuh predator alami dari hama itu sendiri.
Kesadaran tumbuh seiring dengan sehari-harinya berinteraksi dan mengamati alam. Ia mulai menanam padi yang menyesuaikan dengan musim. Ia memelihara padi di lahan tanpa air. Sebab, praktek-praktek terdahulu juga tanpa air. Dengan tanpa air, cahaya matahari dapat masuk hingga ke dasar, menstimulasi akar-akar padi lebih kuat menancap dan sangat kuat melawan penyakit dan serangan-serangan serangga.
Sebelum menebar benih padi, ia terlebih dahulu menebar benih semanggi yang dengan cepat tumbuh dan menahan laju pertumbuhan gulma. Setelah menebar benih padi yang dilapisi tepung lumpur, yang bertujuan agar benih tidak dimakan tikus maupun ayam. Benih-benih tersebut dilapisi oleh jerami yang dihambur seadanya. Jerami ini dapat berfungsi sebagai mulsa. Jerami dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan menghalangi hewan-hewan untuk memakan benih padi yang telah ditebar. Tidak seperti pupuk kimia, yang semakin ditebar semakin merusak tanah.
Padi pun tumbuh sesuai dengan cara perkembangan alamiahnya, bersamaan dengan sebagian gulma. Memang, tanaman terlihat kerdil, tapi konsentrasi bulir dan jumlah bulir semakin meningkat. Dalam prakteknya, tidak dilakukan penyiangan untuk mencabut rumput-rumput, juga tidak dilakukan penebaran herbisida (pestisida untuk tumbuhan). Padi dibiarkan tumbuh bersama rumput lainnya.
Di samping padi dan kebun jeruk, Fukuoka terus mengembangkan riset alaminya dengan menanam sayur-sayuran, buah-buahan, memelihara ayam dan itik secara alami, serta memperaktekkan gaya hidup alami. Sebab, pertanian alami mesti satu paket dengan pikiran yang holistik dan tidak diskriminatif atau melihat sesuatu secara parsial, serta gaya hidup yang berupaya menyeimbangkan diri dengan alam. Gaya hidup konsumerisme, yang penuh dengan ilusi keinginan-keinginan, meneurut Fukuoka tidak sesuai dengan prinsip keseimbangan dengan alam.
**
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menyaksikan begitu banyak fenomena tragis, yang bertolak belakang dengan harapan manusia. Timbulnya beragam jenis penyakit, mulai dari jantung hingga virus Corona. Bencana alam, kebakaran hutan dan fenomena pemanasan global. Munculnya beragam jenis hama di pertanian, peternakan maupun perikanan.
Kita pun mengatasinya dengan pendekatan saintifik, membedahnya satu persatu secara parsial. Dan pada akhirnya, kita tidak menemukan jawaban yang sempurna untuk penanggulangan segala macam fenomena tragis tersebut.
Sebab, pada dasarnya kita tidak berani mengambil tindakan radikal. Misalnya, menghentikan segala jenis praktek penggunaan bahan kimiawi dalam kegiatan pertanian maupun perikanan. Penggunaan bahan kimiawi ini, telah merusak tubuh kita. Sebab, hampir semua produk makanan, sudah terkontaminasi dengan bahan-bahan kimiawi. Alam pun menjadi tak terkendali akibat limbah dari bahan-bahan kimiawi.
Hal yang lebih fundamental lagi. Kita tak berani untuk memulai gaya hidup minimalis, mengurangi keinginan-keinginan, mencoba hidup sederhana dan apa adanya. Meminimalisir kegiatan ekonomi yang merusak lingkungan, meski dengan merosotnya pertumbuhan ekonomi. Kita tidak berani hidup miskin tapi bermakna. Makna yang kita peroleh selama ini adalah makna yang dangkal, yang lebih didorong oleh pemuasan nafsu-nafsu.
Betul kata Fukuoka, semakin kita sekolah dan menguasai ilmu-ilmu modern, semakin kita menjauh terhadap alam, dan semakin kita bingung terhadap efek dari tindakan kita sendiri.






1 komentar - Skip ke Kotak Komentar

cherryblossom mengatakan...

Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

Fukuoka dengan Jerami di Tangannya