semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Iran

Hari-hari ini, koran-koran dunia mengisahkan dua hal, satu tentang rudal Iran yang menyerang markas Amerika di Irak, dan satunya lagi adalah rudal Indonesia yang menyerang Menchester ðŸ™‚
Sekilas, banyak yang ragu, tentang kekuatan Iran, jika dibandingkan dengan kejayaan militer dan peradaban modern Amerika, dan mungkin berfikir, Iran akan menjadi senasib dengan Irak, ataupun Afghanistan.
Kita tentu ingat, bahwa Iran, dalam hal ini masyarakat Iran bukan pertama kali kontak langsung dengan Amerika. Dulu, Moshaddeq berseteru dengan Mohammad Reza Pahlavi, walau digulingkan setelah dua tahun memimpin parlemen (1951-1953). Pahlevi didukung oleh CIA dan Badan Intelejen Inggris. Akhirnya, terobosan berupa nasionalisasi minyak Iran kembali mental.
Pun pada akhirnya kekuatan Amerika yang bercokol di punggung Pahlevi akhirnya terhenyak, akibat kaset-kaset Khomeini maupun Ali Syariati. Serta kekuatan-kekuatan rakyat yang telah dihipnotis oleh paradigma kritis sosialisme maupun spiritualisme. Bahkan, gabungan keduanya, Sosialisme dan Islam, menjadi penggerak utama Revolusi Islam Iran pada 1979.
Martir-martir berhamburan di garis-garis depan demonstran, sembari meneriakkan pekik, "Setiap hari adalah Asyura, setiap tempat adalah Karbala".
**
Ali Syariati, pasca mundurnya gerakan rakyat akibat kudeta Pahlevi, tetap berpihak pada Moshaddeq, bahkan secara rutin belajar di Prancis, melalui grup-grup diskusi, berkenalan dengan tokoh-tokoh ternama seperti Henry Bergson, Albert Camus, Jean Paul Sartre, maupun Frantz Fanon dan Lois Massignon. Ia mempelajari barat, hingga menelanjangi ke tulang-tulang.
Namun, justru dari situ, ia gamang, bahwa barat bukanlah solusi. Barat adalah barat, sedangkan Iran ataupun Persia punya keunikan tersendiri. Barat, menurutnya, menyediakan melankoli yang rapuh. Sedangkan Timur, menyimpan khasanah batin, gunung-gunung dapat tegak dan langit-langit dapat tegar bertengger. Ia pun mengakui, bahwa kita memang boleh menggunakan baju barat, tapi, pikiran, suasana hati adalah milik kebudayaan kita sendiri.
Dari sini Saya berfikir, bahwa Iran tak dapat dipandang sebelah mata. Kekuatan fisik mungkin kalah jauh dari Amerika, tapi kekuatan batin, Iran lah juaranya. Kekuatan batin ini adalah aura yang keluar dari ruang sadar, masyarakat iran, yang ditopang oleh kebudayaan, dan mungkin Agama.
Penghormatan terhadap orang suci, martir, seperti Sulaimani, seperti Husein, seperti Ali, hanya ada dan besar di Iran. Sebab, Masyarakat Iran menghargai pengorbanan manusia-manusia suci yang berjuang untuk menegakkan kebenaran. Bahkan, di Iran, istilah intelektual sekan-akan punya muatan ideologis, sebut saja Rausyan Fikr, yang secara harfiah disebut sebagai manusia yang sadar.
Menurut Ali Syariati, yang menggerakkan dunia ini bukanlah ilmuan, bukan teknisi, bukan politisi, bukan pula sastrawan, tapi mereka adalah manusia yang sadar, Rausyan Fikr. Mulai dari Adam, Habil, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad, Ali, Husain, bahkan Kong Fu Tse, Budha, Sokrates, Aristoteles, mereka ini masuk dalam kategori manusia yang sadar, yang penuh kesadaran menggerakkan bangsanya, bahkan Ummat Manusia.
Mereka-mereka ini, yang menyentuh hati manusia, sehingga akan betul-betul merelakan dirinya untuk turut terlibat dalam gelombang nurani, cahaya ilahi, cahaya kemanusiaan.
Saya tidak mendukung perang antara Amerika dan Iran, karena perang pastilah merugikan keduanya. Tapi, jika diandaikan terjadi perang, Saya pun tiba-tiba mengingat Vietnam, yang dengan hanya sebakul beras di punggung, kekuatan gotong royong dan tentu juga televisi (dukungan masyarakat internasional), bisa mengusir Amerika dengan peralatan lengkap dan pasukan terlatih, seperti Rambo.








1 komentar - Skip ke Kotak Komentar

cherryblossom mengatakan...

Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

Iran