semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Sorban-aksi

Orang turun ke jalan, menyiksa fisiknya, atau mungkin hanya berolahraga. Terik memangsa. Ada masalah besar tampaknya, mendorong mereka beramai-ramai, dengan seragam yang kompak. Menuntut. Tak disangka adalah tuntutannya, sesuatu yang begitu dalam sekaligus abstrak, dijunjung tinggi tanpa kompromi.

Orang kemudian lupa bagaimana susahnya hidup, bagaimana nasib perekonomian kita yang terseok-seok dikurung feodalisme-neoliberalisme korup, bagaimana anak-anak muda terhambur dalam sektor informal, mengais-ngais rezeki demi tabung uang panaik-cera. Orang banyak tenggelam dalam suasana, dalam situasi gelombang massa, khatarsis - rasa senang, meluap-luap.

               Sumber : Istimewa

Demokrasi, dasarnya adalah pemerintahan oleh rakyat, yang menuntut isonomia, berupa kesadaran akan pembagian yang setara, lalu tereduksi dalam bentuk kesamaan dalam hukum dan kesamaan dalam aspirasi politik. Okelah, dalam demokrasi, semua orang boleh berpendapat, boleh berbicara lancang, meski dengan pemikiran cetek, meski hanya dengan jargon.

Dalam demokrasi orang sah sah saja berdemonstrasi. Orang-orang boleh bersatu di panggung jalanan, dengan mengedepankan thumos atau kebanggaan pada sesuatu dalam dada, baik berupa khayalan ataupun nilai-nilai. Time' (status) inilah yang menggerakkan, memanipulasi layaknya domba-domba gembala. Akibat secuit pernyataan dari pimpinan sebuah polis, daimon (ruh) dalam thumos mereka pun menggelinjat.

Itulah sebabnya ilmu politik adalah ilmu yang paling rumit, sebab harus berurusan dengan beraneka warna manusia, beraneka keinginan manusia. Makanya, seorang negarawan dan pimpinan wilayah harus bisa menyeimbangkan beragam watak dan potensi warganya, agar terjadi keharmonisan antara jiwa berani, ugahari, adil, dan jujur, menjadi manusia yang dipenuhi oleh sophrosyne - arete.

Lantas, apakah tindak demonstrasi yang katanya tak lama lagi itu bagian dalam aksi demokrasi? Tentu, dari segi metode mereka menerapkan salah satu taktik jitu demokrasi, tapi dari segi tujuan lebih tepatnya menuntut teokrasi (menyinggung ayat dalam kitab suci). Karena kebanyakan dari pimpinan mereka bersorban atau berpeci, mungkin demonstrasi tersebut bisa lebih dikrucutkan menjadi sorban-aksi - sorbanstrasi.




0 komentar:

Sorban-aksi