semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Kelompok Rumput Laut Kei

Pendampingan Kelompok rumput laut Kei, susah-susah ringan, satu hal mereka memiliki adat dan kebiasaan untuk bekerjasama. Di lain pihak, ketika kita ingin mengundang mereka kumpul untuk sebuah pertemuan, anggaplah pelatihan yang hadir hanya beberapa orang saja. Satu ketika, mereka bersatu seperti serombongan semut, ketika yang lain mereka dapat bertengkar hanya gara-gara memperebutkan gabus styrofoam yang kebetulan jumlahnya ganjil.

                         Foto : Ikbal 

Sisi kebersamaan, dapat kita lihat saat kegiatan pengikatan bibit. Di tempat lain, pengikatan bibit sudah melalui transaksi jasa, satu tali dihitung sebanyak 2.500 - 3000 rupiah (tergantung panjang tali), sedangkan di Kei bibit diikat bersama tanpa ada jasa pengikat bayaran.
Tradisi kumpul-kumpul, cerita-cerita masih kuat, hal ini dapat diamati pada sore hari ketika kesibukan berkurang, masing-masing dari mereka berbagi kisah, ada yang mengisahkan pengalamannya di negeri rantau, Papua-Timika-Sorong, yang lain bercerita pengalamannya di Kalimantan. Rata-rata petani rumput laut, punya banyak pengalaman pada profesi lain, entah itu sebagai nelayan, pegawai konstruksi, petugas PLN, dan pekebun.
Ikatan emosional antar petani yang rekat oleh aliran darah yang sama atau satu kampung yang sama. Membuat konflik antar mereka dapat diatasi dengan cara-cara tradisi, kekeluargaan, kompensasi. Yang dapat mencairkan suasana yang panas sekalipun. Kalau pun ada satu petani yang berbeda dengan petani lainnya, perbedaan itu lebur oleh karena masih kuatnya tekanan mayoritas untuk menstabilkan keadaan. Selain itu, adanya kekuatan mental orang-orang yang lebih tua untuk bersikap bijak dan menahan diri.
Hal-hal mendasar ini, merupakan modal sosial yang mumpuni untuk membangun kebersamaan dan kompetensi petani rumput laut untuk kesejahteraan bersama dan keberlanjutan usaha, serta terjaganya lingkungan sebagai modal alam-material.
Hanya saja, dibutuhkan keteguhan dan intensitas para pendamping dalam mengkomunikasikan dan menyusun-rombak konsep, menggalinya dari pengalaman hidup bersama masyarakat, mencapture dinamika yang terjadi, melihat pola-pola interaksi masyarakat, mendalami nilai-nilai mereka, agar konsep lembaga dan penerapannya itu, dapat mengangkat mereka dari posisi yang lama ke posisi yang baru. Kelompok menjadi mahluk tersendiri, yang punya jiwa, pandangan yang tajam dan luas, dalam mengarahkan para pembudidaya untuk bekerja lebih giat, bergairah dalam melakukan pengamatan langsung terhadap objek budidaya (penelitian mandiri), dapat mengatasi keresahan-keresahan petani terkait persoalan teknis dengan alur berfikir yang sistematik, dan menghubungkannya pada sumber-sumber pengetahuan dan pendapatan.
Untuk itu, pendamping atau orang-orang yang ingin terjun dalam peningkatan pembelajaran di petani, harus menerapkan sistem belajar sirkuler, hal pertama adalah belajar dari petani, kemudian hal itu direfleksi dan dipelajari lagi bersama-sama, mencatat bersama, diskusi bersama terkait persoalan-persoalan yang dihadapi, agar kesadaran dan pencerahan muncul pada masing-masing petani.
Pertimbangan waktu-masa-momentum menjadi indikator penting, lalu pertimbangan energi yang dikeluarkan, yang mendorong dinamika, diskursus, pertukaran-pertukaran ide. Lalu, ketika benturan-benturan pikiran telah memperlihatkan hasil dalam bentuk konsep dan pemikiran bersama, maka hal inilah yang dijalankan secara bersama, yang mana terdapat lagi dinamika di dalamnya, yang jika arahnya tepat akan menghasilkan kemajuan-kemajuan.
Untuk itu, sangat penting jika di awal-awal, kita memulainya dengan baik, yaitu menetapkan visi dan misi bersama. Visi dan misi yang berangkat dari kegelisahan masyarakat sendiri. Lalu, mengidentifikasi secara bersama kekuatan-kelemahan, dan menghitung sumberdaya yang ada, menetapkan kompetensi-kompetensi apa yang dibutuhkan, menyusun strategi untuk mengatasi kendala-kendala lapangan, yang sudah terpetakan melalui data-data yang sudah terdokumentasi rapi.




0 komentar:

Kelompok Rumput Laut Kei