Pertemuan demi pertemuan, dari meja satu ke meja lain, dengan manusia satu dengan manusia lain, membawa kita pada cakrawala yang kian luas. Apalagi, dengan kehadiran Kak Awaluddin Full, beserta beberapa mahasiswa perikanan budidaya, serta perwakilan LSM Lemsa, membuat skala gagasan kian tajam dan bervariasi. (Rabu, 1 Maret 2017)
Pertemuan-pertemuan, yang di dalamnya terdapat lingkaran-lingkaran wacana, argumentasi-argumentasi yang dibangun dari data-data, analisa-analisa, menghasilkan letupan-letupan, yang tidak kita sangka-sangka. Tatap muka, saling tukar informasi, membantu pikiran kita melayang-layang, lalu menangkap di alam pikir kita, sesuatu yang terpendam jauh di ubun-ubun, untuk dipijarkan oleh nalar dan dialektika di dalamnya, melahirkan gagasan-gagasan yang menarik.
Tapi, tidak dapat kita pungkiri, bahwa gagasan itu, lahir dari pengalaman-pengalaman. Muncul dari kesiapan/kesadaran kita menghadapi masalah/persoalan. Gagasan, apa pun bentuknya, adalah refleksi dari setiap persoalan yang kita hadapi, apalagi merupakan persoalan bersama, yang dirasakan oleh insan-insan perikanan-kelautan.
Kak Awal berangkat dari masih adanya ikatan emosional yang dimiliki oleh alumni, modal itu dapat digunakan untuk menggalang kerjasama seluas-luasnya untuk mencapai tujuan bersama. Jika kita punya visi bersama, kita pasti bisa jalan bersama. Makanya, sedang dipikirkan strategi atau format kegiatan, yang dapat menyasar titik persoalan, dan dapat merangkul elemen-elemen parapihak, serta menjangkau lapisan-lapisan level manusia perikanan, baik vertikal maupun horizontal.
Hal ini terumuskan lewat percikan ide-berbasis pengalaman Kak NaWir SaJa, bahwa baiknya, ke depan ada pengambilan data pesisir secara terpadu, seperti pernah dilakukan Greenfish pada tahun 2007. Kemudian, gagasan berkembang, bahwa data ini baiknya dalam bentuk survei terpadu, yang juga melibatkan pihak keilmuan di luar perikanan, seperti sosiologi, antropologi, sejarah, budaya, ekonomi, dll. Seperti yang telah dilakukan Harian Kompas, dalam melakukan survei Sungai-sungai besar yang ada di Indonesia, dengan nama keren, yaitu : ekspedisi.
Sebenarnya, hal itu salah satu gagasan saja, masih banyak gagasan lain. Apa pun gagasan itu, jika berangkat dari persoalan, yang diamati secara mendalam, pasti akan bermanfaat bagi masyarakat dan perbaikan lingkungan. Selain itu, aksi-aksi itu dapat memediasi berbagai pihak untuk berkalaborasi, dimana mereka menyumbangkan sumberdayanya, pikirannya, tenaganya untuk mendukung kelancaran aksi. Tentu, dalam prosesnya, kalaboratif yang bersifat partisipatif ini, akan saling memperkuat organ - organ kita, yang juga tentu, akan memperkuat diri kita masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar