Sebagaimana arti harfiahnya,
paqrimpungang adalah sebuah wadah yang menganduung suasana. Ruang bagi manusia
yang ingin berbagi cerita. Ia adalah tenda besar bagi kawan yang ingin
menumpahkan pikiran dan kreativitas imajinatifnya. Ia menampung kreasi
imajiner. Semacam konsep abstrak akan kehidupan, alih-alih penderitaan.
Paqrimpungang boleh dikata
semacam penggalian pada yang klasik. Yang kuno untuk diangkat kembali ke
permukaan. apakah yang kuno dan unik itu? Yang juga bisa kita kaitkan pada yang
akrab, pada suasana dan gestur. Tak lain adalah kebersamaan, atau gotong
royong, tepo selirah, suatu konsep tradisional yang begitu dirindukan pada
zaman modern ini. ia semacam benang yang merajut ide-ide kita, untuk kebaikan
bersama.
Paqrimpungang adalah wadah yang
sedang bergerak. Ia menanti perubahan. Ia mengajak kawan-kawan untuk berbuat
dan mencipta. Ia mengundang kita untuk kembali bersama-sama mengungkit nilai
emosional kita, tentu dengan membagi cerita, yang universal, yang lokal, yang
identik, dan yang unik. Cerita yang digali dari pengalaman, dari penghayatan,
dan dari interaksi dengan manusia dan alam.
Perubahan apa yang ingin kita
capai? Tak lain adalah perubahan peradaban. Paqrimpungang mengidamkan sebuah
komunitas yang mengangkat pesan dan makna. Makna ini adalah endapan yang bisa
membuat kita menjadi lebih manusiawi dan menghargai kemanusiaan. Paqrimpungang
mencita-citakan sebuah masyarakat yang madani, yang lemah lembut, yang cinta
damai, yang menghargai perbedaan, yang senang berbagi, dan adil. Sebab,
paqrimpungang lahir untuk mengisi kekosongan-kekosongan itu. Manusia modern
sebaiknya dimbangi mentalnya dengan kelembutan sastra.
Yah, medan Paqrimpungang adalah
medan sastra, medan mental dan jiwa. Paqrimpungang ingin mengisi kekosongan
jiwa manusia modern, yang saat ini lebih banyak dipenuhi oleh ambisi, nafsu
ataukah hasrat. Manusia yang layaknya robot yang pintar menghitung. Manusia yang
dengan mudah mengelola sumberdaya alam untuk dijadikan barang bernilai. Manusia
yang dengan mumpuni merubah pola-pola interaksi antara sesamanya. Yang kini
lebih mengedapankan unsur material dan transaksional. Kita berinteraksi
terhadap sesama lebih pada adanya dorongan saling menguntungkan. Sementara
mereka yang tidak punya modal (pengetahuan, kesehatan, dan materi), akan dengan
mudah tersingkir dari pergumulan dengan masyarakat. Orang tiba-tiba mengelompokkan
diri berdasarkan gaya hidup, citra diri, dan nilai tabungan.
Sastra pun menjadi cermin situasi
zamannya. sastra dapat memperhadapkan kita gambaran besar suatu zaman, melalui
kisah tokoh-tokohnya, melalui dialog-dialognya, melalui peristiwa-peristiwa
yang terjadi. Semangat zaman terekam dengan apik dalam setiap karya sastra.
Sastra pun menawarkan pada kita kepenuhan, suatu yang menggelitik kita, suatu
yang mengangkat batin kita ke atas. Kalimat-kalimat sastra bak tetesan air
murni dari proses penyulingan air keruh.
Lantas, Paqrimpungang melakukan
apa? Paqrimpungang adalah gerakan sastra. Ia menampung teman-teman pecinta
sastra untuk bersama-sama menggelorakan sastra. Agar sastra di Makassar dapat
menggema dan memancing gejolak, ia memancing kita untuk kembali menjadi manusia
yang tahu baik dan buruk, alih-alih sadar bahwa manusia kadang tak dapat
melepaskan dirinya dari bencana hasrat dan keburukan. Manusia yang punya sisi
baik dan buruk, yang berkelindan dalam satu jiwa. Kita pun dibuat linglung untuk
menilai seorang manusia.
Mari bergabung, dengan semangat
berbagi..
0 komentar:
Posting Komentar