semoga blog ini dapat menjadi media inspirasi informasi berguna dan sebagai obat kegelisahan..

Komunikasi Perikanan

Betul kata orang bijak, semua dimulai dengan komunikasi. Dengan bertemu dan berbincang, saling berbagi isi pikiran dan gelisah batin, hal pertama yang muncul adalah semangat, kedua adalah saling kenal dan mengenal, sehingga ditemukan afinitas antar person, yang dapat mewujudkan kesepakatan-kesepakatan. Ikatan-ikatan yang terbangun dalam suasana partisipasi ini, lalu melahirkan kerjasama dalam kehidupan nyata dalam merealisasikan program-program atau aksi-aksi yang bertujuan pada terbentuknya sumberdaya manusia yang mumpuni dalam memecahkan persoalan-persoalan dunia.
Semalam, kami dari perkumpulan LSM perikanan se Indonesia, yaitu Jaring Nusantara (Jarnus), khususnya LSM-LSM anggota Jarnus yang berdomisili di Makassar, menyempatkan diri untuk berdiskusi, dengan konten berasal dari kekhawatiran-kekhawatiran bersama, yang diperoleh ketika berinteraksi di lapangan perikanan.


Beberapa hal menjadi sorotan, yaitu lemahnya lembaga kita secara institusional untuk dapat bertahan dan melakukan perubahan-perubahan di tingkat komunitas, lokal, bangsa, maupun memberi pengaruh di tingkat internasional. Belum matangnya strategi institusi dalam mempertahankan diri untuk hidup dan menghidupi. Dan begitu mudahnya para aktivis goyah dan mencari penghidupan baru di jalur formal. Di sisi lain, berhadapan dengan kompleksitas permasalahan di dunia perikanan, baik dari segi menurunnya sumber daya perikanan, bertahannya laju eksploitasi yang bersifat destruktif, lemahnya SDM untuk kontrol kawasan perikanan, serta kurang terjalinnya koordinasi antar sektor/stakeholder untuk bersama-sama membangun kawasan menuju kawasan yang berwawasan dengan praktek prikanan ramah lingkungan dan menjamin kesejahteraan pelaku perikanan.
Hal baik yang semalam kita dapat petik, yaitu adanya keterbukaan terhadap kondisi masing-masing lembaga, sehingga terjalin saling pengertian antar lembaga/antar person, yang nantinya dapat saling bantu membantu, tukar menukar sumberdaya, saling mengisi lubang-lubang, dalam artian saling menguatkan organisasi masing-masing. Selain itu, adanya kerjasama dalam membangun opini/wacana dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat nelayan/petambak, melalui diskusi-diskusi tematik, dan sharing informasi/data dari praktek-praktek di lapangan.
Sebab, masing-masing lembaga mengakui, kewalahan berhadapan dengan persoalan jika dilakukan sendiri-sendiri, daya gedor lemah, dan kurang berefek. Beda halnya jika terjalin hubungan komunikasi yang baik, dan saling bantu membantu antar lembaga untuk menjalankan program masing-masing lembaga.
Pertemuan-pertemuan kecil seperti ini harapannya akan memicu, dan menginspirasi adanya pertemuan-pertemuan skala besar, dengan melibatkan kampus, LSM, institusi pemerintah, dan publik, yang jika dilakukan secara rutin dengan intensitas yang terjaga, maka akan lahir kesadaran-kesadaran yang lebih dalam untuk melakukan praktek-praktek perbaikan, dalam berbagai dunia (perikanan, kelautan, pertanian, dll).
Terimakasih atas kehadiran Kak Cawi, Kak Nawir, Darman, dan Iccank. Semoga kita tidak bosan untuk berbagi cerita, tawa dan kegelisahan.




0 komentar:

Komunikasi Perikanan